Tuesday, January 6, 2009

Darah Di Bumi Palestin

Satu nyawa cuma-cuma
Disambar peluru
Darah mendidih di tanah lapang berdebu
Pada satu malam yang malang

Sepuluh nyawa percuma
Berhenti nadinya
Di celah reruntuh
Darah mengalir ke ruang tamu
Berlangitkan bintang

Seratus nyawa hilang harga
Digerenyang semau nafsu
Antara angkuh Zionis dan gempur gerila
Para wanita di sisi anak
kaku tanpa suara menyeru nama ibunya
Para bapa dan pelukan terakhir mereka
menitis airmata menjadi luka

Seribu nyawa hilang nilai
kelongsong sejuta peluru menjadi kalung kematian
Bangsa penakluk yang tak pernah tunduk
Menyeringai dipuja bangsa lain yang buta matanya
Mereka ini merobek tanah lahir
menebar jala durjana
Di meja bulat penjahat perang tidak diadili
Atas nama setiakawan

Engkau Zionis
Bumi Palestin kau jadikan debu
Engkau anggap dirimu dewa kematian
Tapi bangsa kecil ini
Engkau gementar ketakutan
Mendengar takbir perjuangan mereka
Kerana mereka juga membalas kematian
Ke atas bangsamu

Sang Zionis,
Di depan matamu ada banyak curiga
Tapi soldadumu tidak akan mati dengan peluru batu
Di depan matamu ada banyak salah sangka
Tapi kanak-kanak kecil ini
tidak mungkin melukakan laskarmu dengan tangan kosong
Tapi engkau tetap tidak mematikan serakahmu
Katamu ini demi negaraku
Adakah tanah mereka tidak berdaulat?


SUKMA JASA
6 Jan 2009
Kuala Lumpur

6 comments:

Aiso said...

fuyooo... baca puisi kau dengan perlahan sekali sambil dingar iringan musik yg kau taru, terus saya berdiri bulu roma. hmm... saya ni jenis bukan romantik... tapi jenis plastik. Tapi pandai juga saya serap apa kau tulis. Nah... teruskan.

Little Mike (LM) said...

terima kasi aiso...

ada puisi yg tidak perlukan sikap romantik utk menelaah maksudnya.. :)

NONG said...

Betul tu Mike...
puisi terdiri dari pelbagai bentuk penggunaan gaya bahasa.
Ada juga yang guna bahasa direct namun keindahannya tak pernah lari dari nilai sastera.

bahasa puitis juga begitu.walaupun gaya bahasanya banyak,tetap dapat dimengertikan nilai tersurat dan tersiratnya walaupun orang tu jenis liat..hehehehee

Little Mike (LM) said...

tq nong

saya masih berusaha memperbaiki/memperkemaskan puisi..

Tema sajak saya belum pelbagaikan dan saya perlu tingkatkan kemahiran cara penyampaiannya.

saya stuju dengan nong.. Kekuatan sajak tidak terletak kepada penggunaan bahasa yg bombastik tapi pemilihan susunan kata dan aneka gaya bahasa yang mampu menyampaikan maksud dengan jelas dan kritis. Saya juga perlu tahu memilih perkataan termasuk nada yg bersesuaian utk mengekspresikan gaya bahasa dalam menyampaikan tema sajak..

thanks again nong....

koben said...

hi mike macamana? mantap puisi ko ni! bahasa yang gemilang! yang ini kalau dibaca dengan nada yang betul buleh kasi gerun o.. bah.. keep up the good work!

Little Mike (LM) said...

koben...
sori baru perasan ada komen ko pula sini. Terima kasih kerana kata-kata yang baik untuk puisi sederhana.. lama tidak dengar khabar ko.. di mana sekarang?

web counter code PELAWAT BUDIMAN